Rafael Struick, pemain berusia 22 tahun yang saat ini membela Brisbane Roar di Liga A-League Australia, kini tengah berada di persimpangan jalan terkait masa depannya. Setelah hanya tampil dalam 10 laga pada musim 2024/2025, dengan total waktu bermain hanya 239 menit, kabar mengenai kemungkinan Struick hengkang dari Brisbane Roar semakin santer terdengar. Kontraknya yang akan berakhir pada Juni 2025 memberikan peluang besar bagi dirinya untuk mencari tantangan baru, salah satunya berkarier di Indonesia.
Salah satu kabar yang beredar adalah kemungkinan Struick berlabuh di Liga 1 Indonesia pada musim 2025/2026. Keputusan ini didorong oleh minimnya peran yang diberikan pelatih Ruben Zadkovich dalam tim utama Brisbane Roar, yang tercermin dari kenyataan bahwa Struick tidak dibawa dalam tiga pertandingan terakhir tim tersebut. Mengingat bakat dan pengalaman yang dimiliki oleh Struick, tidak mengherankan jika sejumlah klub Liga 1 Indonesia mulai mengincarnya. Berikut adalah tiga klub yang kemungkinan besar akan membutuhkan jasa pemain yang mengandalkan kaki kiri ini.
1. Persija Jakarta: Mencari Pemain dengan Kualitas Internasional
Persija Jakarta, salah satu klub besar di Liga 1, selalu menjadi tim yang ingin memperkuat skuadnya dengan pemain berkualitas internasional. Dengan ambisi besar di setiap musim untuk meraih gelar juara, Persija tentu membutuhkan pemain yang bisa memberikan dampak langsung dalam permainan mereka.
Rafael Struick, yang memiliki pengalaman bermain di Eropa bersama ADO Den Haag sebelum berkarier di A-League, akan menjadi tambahan yang sangat berharga bagi lini tengah atau serangan Persija. Kemampuan teknis dan pengalamannya di level tinggi akan membantu meningkatkan kualitas permainan tim, terutama dalam mengatur alur serangan dan membuka ruang bagi para penyerang. Terlebih, dengan Persija yang kadang menghadapi tekanan besar untuk meraih trofi, sosok pemain seperti Struick yang bisa menambah kedalaman skuad akan sangat vital.
2. Arema FC: Perlu Penyegaran di Lini Tengah
Arema FC adalah klub yang selalu berkompetisi di papan atas Liga 1, dan meskipun memiliki lini depan yang tajam, mereka seringkali kesulitan dalam mengontrol tempo permainan di lini tengah. Oleh karena itu, Struick bisa menjadi solusi ideal untuk memberikan keseimbangan antara pertahanan dan serangan.
Pemain muda ini dikenal dengan kemampuannya dalam penguasaan bola dan distribusi operan yang cerdas, yang akan sangat berguna untuk Arema FC. Apalagi, dengan statusnya sebagai gelandang yang fleksibel, Struick bisa berperan sebagai penghubung antara lini tengah dan lini serang, memberikan lebih banyak pilihan dalam merancang serangan. Seiring dengan kebutuhan Arema FC untuk meremajakan skuad dan memperkenalkan elemen baru, Struick akan menjadi pemain yang berpotensi memberikan perubahan signifikan.
3. Persebaya Surabaya: Membutuhkan Kreativitas di Tengah
Persebaya Surabaya, salah satu tim dengan basis penggemar terbesar di Indonesia, memiliki ambisi untuk kembali ke jalur juara setelah beberapa musim terakhir berjuang di papan tengah. Dengan skuad yang cukup solid, namun sering kesulitan dalam menciptakan peluang yang jelas di lini tengah, Persebaya membutuhkan pemain yang memiliki kreativitas dan kemampuan untuk mengendalikan pertandingan.
Rafael Struick bisa menjadi jawaban untuk masalah ini. Dengan visi permainan yang tajam dan kemampuannya untuk memberikan operan-operan akurat, Struick dapat berperan sebagai pengatur serangan yang efektif. Kemampuannya untuk mengalirkan bola dengan baik dan memainkan peran sebagai penghubung antara lini tengah dan lini depan akan sangat dibutuhkan Persebaya. Terlebih, Struick memiliki pengalaman internasional yang akan memberikan dimensi baru dalam permainan Persebaya yang lebih bergantung pada kekuatan kolektif.
Mengapa Struick Bisa Menjadi Pilihan Tepat?
Rafael Struick, meskipun kini terpinggirkan di Brisbane Roar, memiliki potensi yang besar sebagai pemain yang bisa membawa perubahan dalam tim mana pun yang dia bela. Kemampuannya dalam mengontrol permainan, keakuratan dalam memberi umpan, serta pengalamannya di luar Indonesia menjadikannya aset yang sangat berharga. Apalagi, meskipun baru berusia 22 tahun, Struick telah memiliki cukup banyak pengalaman berkompetisi di level tertinggi, baik di Eropa maupun di Liga A-League.
Jika dia memutuskan untuk berkarier di Liga 1 Indonesia, ada peluang besar baginya untuk berkembang lebih jauh, apalagi dengan meningkatnya kualitas kompetisi di Indonesia yang makin ketat. Dengan usia yang relatif muda, Struick masih memiliki banyak ruang untuk berkembang dan memberikan kontribusi besar bagi tim yang berani mengandalkan kemampuannya.
Rafael Struick berada di persimpangan jalan yang penting dalam kariernya. Jika dia benar-benar meninggalkan Brisbane Roar, beberapa klub Liga 1 Indonesia seperti Persija Jakarta, Arema FC, dan Persebaya Surabaya bisa menjadi pilihan yang sangat tepat baginya. Ketiga klub tersebut membutuhkan pemain berkualitas yang mampu mengatur alur permainan, meningkatkan kreativitas, dan membawa kedalaman skuad yang lebih baik. Dengan potensi yang dimilikinya, Struick berpeluang besar untuk meraih kesuksesan di Liga 1, dan jika dia memilih Indonesia sebagai tempat untuk melanjutkan karier, bisa jadi langkah tersebut akan membuka babak baru yang gemilang dalam perjalanan profesionalnya.