Ajang Malaysia Jiu Jitsu International Open 2025 yang digelar di Malaysia baru-baru ini mencatatkan sejarah yang membanggakan bagi Indonesia. Tiga atlet asal Pekanbaru, Riau, berhasil menunjukkan dominasi mereka di pentas internasional, membawa pulang total tiga medali emas dan satu medali perak. Keberhasilan ini bukan hanya menegaskan kekuatan Indonesia di dunia Jiu Jitsu, tetapi juga membuktikan bahwa atlet-atlet dari daerah memiliki potensi besar untuk bersaing di level internasional.
Kejuaraan yang Diikuti oleh 100 Peserta dari 17 Negara
Kejuaraan yang digelar di Malaysia ini diikuti oleh 100 peserta dari 17 negara, termasuk beberapa negara besar seperti Inggris, Malaysia, Vietnam, Selandia Baru, Mesir, dan Korea Selatan. Kompetisi ini menghadirkan para atlet terbaik dari berbagai belahan dunia, dan di sinilah tiga atlet Indonesia asal Pekanbaru membuktikan kualitas mereka. Dengan perolehan tiga medali emas dan satu medali perak, Indonesia menunjukkan bahwa mereka adalah kekuatan yang tak bisa dianggap remeh dalam dunia Jiu Jitsu internasional.
Iskandar Ishud: Memenangkan Emas dan Perak
Atlet pertama yang berhasil menorehkan prestasi luar biasa adalah Iskandar Ishud, yang tidak hanya sukses meraih medali emas, tetapi juga medali perak. Iskandar yang bertanding di kelas 85 kg kategori No GI berhasil menaklukkan lawan-lawan tangguh di sepanjang jalannya kejuaraan. Puncaknya, Iskandar meraih medali emas di kategori tersebut setelah menunjukkan teknik dan ketangguhan luar biasa.
Namun, keberhasilan Iskandar tidak berhenti di sana. Di kelas 100 kg kategori GI, Iskandar juga berhasil masuk ke final dan meraih medali perak setelah bersaing ketat dengan atlet asal Suriah. Pertarungan sengit tersebut menjadi bukti bahwa Iskandar mampu bersaing dengan lawan-lawan tangguh dari berbagai negara. Prestasi ini menambah panjang daftar keberhasilan Iskandar yang sebelumnya dikenal sebagai pelatih Jiu Jitsu di Impact MMA serta pengurus Riau Blast Team MMA.
Keberhasilan ini bukan hanya milik Iskandar pribadi, tetapi juga menjadi kebanggaan bagi seluruh tim dan komunitas Jiu Jitsu di Riau.
Franky: Medali Emas di Kelas 73,5 kg
Atlet berikutnya yang turut membawa kebanggaan bagi Indonesia adalah Franky momeafmpalembang.com , yang berhasil meraih medali emas di kelas 73,5 kg kategori GI. Dalam perjalanan menuju medali emas, Franky berhasil mengalahkan atlet-atlet dari Inggris dan Indonesia. Kemenangan ini semakin memantapkan posisinya sebagai salah satu atlet top di dunia Jiu Jitsu.
Franky bukan nama baru di dunia bela diri. Selain sebagai atlet aktif di One Pride MMA TV One, Franky juga dikenal sebagai mantan atlet nasional Wushu yang kini beralih ke Jiu Jitsu dan berkompetisi di level internasional. Di samping berprestasi di dunia bela diri, Franky juga kini berperan sebagai pelatih di Riau Blast Team MMA Pekanbaru, membantu melahirkan atlet-atlet baru yang berpotensi.
Melalui pesan WhatsApp, Franky mengungkapkan rasa syukur dan apresiasi atas dukungan yang ia terima sepanjang kompetisi ini. “Terima kasih kepada keluarga besar Riau Blast Team dan Impact MMA Pekanbaru atas semua dukungannya. Kemenangan ini untuk kita semua,” ujarnya dengan penuh rasa syukur. Pernyataan ini menunjukkan betapa pentingnya kerja sama tim dan dukungan dari komunitas dalam mencapai keberhasilan.
Demanto Ompusunggu: Emas di Kelas 61 kg
Atlet ketiga yang sukses mengharumkan nama Indonesia adalah Demanto Ompusunggu, yang berlaga di kelas 61 kg kategori GI. Demanto menunjukkan kehebatan dan kecakapannya dengan meraih medali emas setelah menundukkan peserta asal Vietnam dalam pertandingan final. Kemenangan ini menambah panjang daftar prestasi yang diraih Demanto, yang baru-baru ini juga lolos seleksi untuk berkompetisi di One Pride MMA TV One, sebuah kompetisi MMA bergengsi di Indonesia.
Sebagai anggota Riau Blast Team MMA Pekanbaru, Demanto tidak hanya berprestasi di ajang internasional, tetapi juga menjadi panutan bagi atlet muda di Pekanbaru dan sekitarnya. Keberhasilannya meraih medali emas di ajang Malaysia Jiu Jitsu International Open 2025 membuktikan bahwa atlet muda dari daerah memiliki potensi besar untuk berkompetisi dan meraih prestasi di kancah dunia.
Mewakili Indonesia dan Riau dengan Bangga
Keberhasilan ketiga atlet asal Pekanbaru ini bukan hanya sebuah pencapaian pribadi, tetapi juga menjadi kebanggaan bagi seluruh masyarakat Indonesia, khususnya Riau. Prestasi mereka menunjukkan bahwa para atlet dari daerah memiliki kemampuan dan ketangguhan yang setara dengan atlet dari negara-negara besar lainnya. Melalui ajang internasional seperti Malaysia Jiu Jitsu International Open 2025, Indonesia kembali menunjukkan dominasi dan kualitas atlet bela diri yang luar biasa.
Kemenangan ini juga memberikan semangat dan motivasi bagi atlet-atlet muda di Indonesia untuk terus berlatih dan berkompetisi di level internasional. Dengan dukungan penuh dari tim, pelatih, dan komunitas, siapa pun dapat meraih kesuksesan di ajang internasional.
Membangun Prestasi di Masa Depan
Keberhasilan ini tentunya tidak akan berhenti di sini. Para atlet asal Pekanbaru, khususnya Iskandar Ishud, Franky, dan Demanto Ompusunggu, kini menjadi figur penting dalam perkembangan Jiu Jitsu di Indonesia. Dengan pengalaman dan prestasi yang telah diraih, mereka dapat berperan lebih besar dalam mengembangkan olahraga ini di tanah air, memberikan pelatihan, serta membina atlet-atlet muda untuk masa depan yang lebih cerah.
Selain itu, dengan semakin banyaknya atlet yang menunjukkan prestasi gemilang di tingkat internasional, Indonesia dapat semakin memperkokoh posisinya sebagai salah satu kekuatan besar dalam dunia olahraga bela diri, khususnya Jiu Jitsu. Keberhasilan ini juga membuka jalan bagi lebih banyak atlet Indonesia untuk berkompetisi di ajang internasional dan meraih prestasi yang membanggakan.
Keberhasilan tiga atlet asal Pekanbaru—Iskandar Ishud, Franky, dan Demanto Ompusunggu—di ajang Malaysia Jiu Jitsu International Open 2025 adalah bukti nyata dari kerja keras, ketangguhan, dan dedikasi mereka dalam berlatih dan berkompetisi di level internasional. Dengan meraih tiga medali emas dan satu medali perak, mereka tidak hanya mengharumkan nama Indonesia, tetapi juga menegaskan dominasi Indonesia di pentas Jiu Jitsu dunia.
Keberhasilan ini menjadi kebanggaan bagi Pekanbaru, Riau, dan Indonesia, serta memberi inspirasi bagi atlet-atlet muda untuk terus berjuang dan mencapai puncak prestasi. Dengan dukungan penuh dari tim dan komunitas, Indonesia berpeluang besar untuk terus melahirkan atlet-atlet bertalenta yang siap bersaing di tingkat dunia.