Surabaya, 25 April 2025 – Cabang olahraga panjat tebing Indonesia kembali mencuri perhatian dunia. Empat atlet andalan dari Jawa Timur (Jatim) akan memperkuat tim Indonesia dalam ajang bergengsi International Federation of Sport Climbing (IFSC) Climbing World Cup 2025 yang akan digelar di Nusa Dua, Bali, pada 2 hingga 4 Mei mendatang. Keempat atlet ini adalah Antasyafi Robby Al Hilmi, Moch Rizki Samudra Dewantara, Amanda Narda Mutia, dan Putra Tri Ramadani.
Menatap Prestasi di Rumah Sendiri
Indonesia, sebagai tuan rumah, tentu memiliki harapan besar agar para atletnya dapat memberikan penampilan terbaik mereka. Sekretaris Umum Pengprov FPTI Jawa Timur, Fatah Raditya, dengan tegas menyatakan target yang ingin dicapai adalah meraih medali di rumah sendiri. “Target kita meraih medali di rumah sendiri,” ujar Fatah pada hari Jumat (25/4/2025).
Sebagai tuan rumah, Indonesia tidak hanya diharapkan untuk tampil maksimal di ajang ini, namun juga untuk menunjukkan semangat sportivitas dan kebanggaan bangsa. Fatah juga mengajak masyarakat, terutama yang berasal dari Jawa Timur, untuk memberikan dukungan penuh kepada atlet Indonesia yang berlaga di World Cup Bali.
Dukungan Publik: Kunci Sukses Atlet Indonesia
Fatah menekankan pentingnya dukungan dari publik dalam ajang internasional seperti ini. Sebagai tuan rumah, seluruh rakyat Indonesia, terutama masyarakat Jawa Timur, diminta untuk datang dan memberikan semangat kepada para atlet yang akan bertanding. Ia juga menambahkan, “Mohon dukungannya untuk atlet kita meraih prestasi di World Cup Bali.” Semangat dukungan ini diharapkan dapat memberi energi positif bagi para atlet, membantu mereka tampil maksimal dalam setiap sesi kompetisi.
Pembinaan Berjenjang Menjadi Kunci Keberhasilan
Sementara itu, Ketua Bidang Kompetisi Pengprov FPTI Jawa Timur, Firman Yanuar Tafaib, mengungkapkan rasa bangganya atas banyaknya atlet yang dipanggil untuk memperkuat tim Indonesia dalam ajang IFSC Climbing World Cup 2025. Firman menilai, banyaknya atlet yang terpilih ini merupakan bukti bahwa pembinaan berjenjang yang dilakukan oleh FPTI Jawa Timur selama ini berjalan dengan serius dan penuh dedikasi. Pembinaan ini, kata Firman, tidak hanya mencakup atlet senior, tetapi juga melibatkan pembinaan usia dini yang menjadi pondasi kuat bagi perkembangan olahraga panjat tebing di Indonesia.
“Pembinaan usia dini yang serius akan melahirkan atlet berprestasi untuk Jatim dan Indonesia,” ujar Firman. Ia percaya bahwa dengan sistem pembinaan yang terstruktur di klub-klub dan daerah, Indonesia akan terus melahirkan atlet-atlet berbakat yang mampu bersaing di tingkat internasional. Keberhasilan atlet-atlet Jatim di tingkat nasional hingga internasional adalah bukti nyata dari program pembinaan yang efektif.
Bali: Destinasi Wisata dengan Fasilitas Terbaik untuk IFSC Climbing World Cup 2025
Bali dipilih sebagai tuan rumah untuk IFSC Climbing World Cup 2025 karena reputasinya sebagai destinasi wisata internasional yang memiliki fasilitas pendukung yang sangat memadai. Bali tidak hanya dikenal dengan keindahan alamnya, tetapi juga telah memiliki infrastruktur yang mendukung acara berskala internasional seperti ini. Dengan aksesibilitas yang mudah, serta akomodasi dan fasilitas lainnya yang dapat mendukung kenyamanan para peserta dan penonton, Bali menjadi pilihan yang tepat untuk menyelenggarakan ajang olahraga internasional ini.
Sebanyak 30 negara akan berpartisipasi dalam kompetisi ini, masing-masing mengirimkan 10 atlet panjat tebing terbaik dari negara mereka. Indonesia, tentu saja, tidak mau kalah dan akan menurunkan atlet-atlet andalan mereka untuk berjuang merebut gelar juara.
Atlet Indonesia yang Siap Berlaga di IFSC Climbing World Cup 2025
Selain empat atlet Jatim yang disebutkan di awal, Indonesia juga akan menurunkan atlet-atlet berprestasi lainnya yang sudah dikenal di dunia panjat tebing internasional. Di antaranya adalah Rajiah Salsabillah, Desak Made Rita Kusuma Dewi, dan Veddriq Leonardo. Veddriq, khususnya, baru saja meraih medali emas di Olimpiade Paris 2024, sebuah prestasi yang sangat membanggakan bagi Indonesia. Keikutsertaan mereka di World Cup Bali menjadi momen penting bagi Indonesia untuk menunjukkan bahwa olahraga panjat tebing di tanah air tidak hanya berkembang pesat, tetapi juga siap bersaing di kancah dunia.
Meningkatkan Popularitas Olahraga Panjat Tebing di Indonesia
Panjat tebing, yang dulunya mungkin hanya dikenal di kalangan pecinta olahraga ekstrem, kini semakin mendapatkan perhatian dari masyarakat umum. Ajang-ajang bergengsi seperti IFSC Climbing World Cup menjadi salah satu faktor yang memperkenalkan olahraga ini kepada khalayak yang lebih luas. Selain itu, kehadiran atlet-atlet berbakat dari Indonesia juga membantu meningkatkan popularitas olahraga ini di tanah air.
Keberhasilan atlet panjat tebing Indonesia dalam ajang-ajang internasional akan menjadi kebanggaan dan motivasi bagi generasi muda untuk lebih serius dalam menekuni olahraga ini. Semakin banyaknya atlet muda yang bercita-cita untuk menjadi seperti Veddriq Leonardo atau Desak Made Rita Kusuma Dewi menunjukkan bahwa panjat tebing sedang naik daun sebagai salah satu olahraga yang menjanjikan prestasi internasional.
Harapan Indonesia di World Cup Bali
Ajang IFSC Climbing World Cup 2025 yang akan digelar di Bali pada Mei mendatang bukan hanya menjadi ajang prestisius untuk atlet panjat tebing, tetapi juga merupakan peluang bagi Indonesia untuk menunjukkan bahwa kita mampu menjadi tuan rumah yang sukses di ajang olahraga dunia. Dengan persiapan yang matang, pembinaan yang berkelanjutan, dan dukungan dari masyarakat, Indonesia berharap dapat meraih prestasi gemilang dalam kompetisi ini.
Sekali lagi, mari dukung atlet-atlet Indonesia, terutama dari Jawa Timur, yang akan berjuang membawa nama bangsa di ajang bergengsi ini. Mereka adalah pahlawan olahraga kita yang siap mengharumkan Indonesia di dunia panjat tebing internasional!