Home Berita Olahraga Manchester United dalam Bahaya: Melanggar Aturan Keuntungan dan Keberlanjutan (PSR) Liga Inggris
Berita Olahraga

Manchester United dalam Bahaya: Melanggar Aturan Keuntungan dan Keberlanjutan (PSR) Liga Inggris

Share
Share

Pada Kamis, 23 Januari 2025, Manchester United membuat pengakuan mengejutkan bahwa mereka berada dalam risiko melanggar Aturan Keuntungan dan Keberlanjutan (PSR) Liga Inggris. Pernyataan ini dirilis melalui surat yang dikirim kepada kelompok suporter klub sebagai tanggapan atas kekhawatiran mengenai kenaikan harga tiket. Kondisi ini menambah tekanan besar bagi salah satu klub terbesar di dunia, yang kini tengah berjuang di tengah badai finansial dan performa buruk di lapangan.

Kerugian Finansial yang Mengkhawatirkan

Selama tiga tahun terakhir, Manchester United melaporkan kerugian sebelum pajak sebesar 312,9 juta pound, sebuah angka yang menunjukkan kondisi keuangan klub berada dalam situasi genting. Surat resmi dari klub menegaskan bahwa mereka telah mengalami kerugian signifikan setiap tahunnya, dengan total lebih dari 300 juta pound. Hal ini memicu kekhawatiran serius tentang kemampuan mereka untuk mematuhi aturan PSR/FFP (Financial Fair Play), yang membatasi kerugian klub hingga maksimal 105 juta pound selama periode tiga tahun.

Dalam surat tersebut, klub menyatakan, “Jika kami tidak bertindak sekarang, kami berisiko gagal mematuhi persyaratan PSR/FFP pada tahun-tahun mendatang. Hal itu akan berdampak signifikan pada kemampuan kami untuk bersaing di lapangan.” Klub juga menegaskan komitmennya untuk kembali ke posisi positif kas secepat mungkin.

Dampak Langsung pada Bursa Transfer dan Tim

Kondisi keuangan yang ketat membuat pelatih kepala Ruben Amorim tidak dapat melakukan perekrutan pemain baru selama bursa transfer Januari 2025. Ini menjadi pukulan berat bagi klub yang tengah berada di posisi ke-13 klasemen Liga Inggris dan lebih dekat ke zona degradasi dibandingkan tempat kualifikasi Liga Champions. Amorim bahkan menyebut timnya sebagai “yang terburuk dalam sejarah Manchester United” setelah kekalahan memalukan dari Brighton di Old Trafford.

Selain itu, situasi keuangan memaksa klub untuk membuka peluang penjualan pemain senior, termasuk Alejandro Garnacho, lulusan akademi yang sangat berbakat. Meskipun klub tidak ingin kehilangan Garnacho, tekanan finansial dapat memaksa mereka untuk bernegosiasi dengan klub lain seperti Chelsea atau Napoli sebelum bursa transfer berakhir.

Langkah Pemotongan Biaya oleh Sir Jim Ratcliffe

Sir Jim Ratcliffe, pemilik bersama baru Manchester United sejak Februari 2024, telah mengambil berbagai langkah untuk menekan biaya operasional klub. Salah satu langkah drastis yang diambil adalah pemberhentian 250 staf klub pada musim panas 2024. Meskipun langkah ini kontroversial, Ratcliffe tampaknya tidak memiliki banyak pilihan mengingat kondisi keuangan klub yang mengkhawatirkan.

Selain itu, klub juga mengumumkan akan meninjau strategi harga tiket mereka untuk memastikan penetapan harga yang tepat, meskipun mereka menegaskan bahwa para penggemar tidak akan diminta untuk menutupi semua kekurangan finansial saat ini.

Perubahan Besar di Struktur Manajemen

Situasi sulit Manchester United juga tercermin dari Bobo77 Rtp perombakan besar-besaran dalam struktur manajemen klub. Pada Oktober 2024, klub memecat manajer Erik ten Hag, hanya beberapa bulan setelah memperpanjang kontraknya hingga musim depan. Keputusan ini diambil menyusul performa buruk tim di liga, yang semakin memburuk pada awal musim 2024/2025.

Tidak lama setelah itu, pada Desember 2024, Direktur Olahraga Dan Ashworth mengundurkan diri berdasarkan kesepakatan bersama, kurang dari enam bulan setelah ditunjuk dalam peran tersebut. Perubahan manajemen ini menunjukkan bahwa klub masih berjuang menemukan arah yang jelas untuk memperbaiki kondisi mereka, baik di dalam maupun di luar lapangan.

Ancaman Sanksi dari Liga Inggris

Menurut aturan PSR Liga Inggris, klub yang melanggar batas kerugian maksimal dapat dikenakan denda hingga pengurangan poin. Ancaman ini menjadi kekhawatiran serius bagi Manchester United, terutama mengingat posisi mereka yang sudah terpuruk di klasemen Liga Inggris. Pengurangan poin dapat semakin memperburuk situasi dan membuat klub yang pernah berjaya ini semakin terancam degradasi.

Tantangan Besar di Lapangan dan Masa Depan Klub

Di tengah krisis finansial dan manajemen yang kacau, performa buruk Manchester United di lapangan semakin memperumit situasi. Kekalahan dari Brighton menandai rendahnya performa tim yang kini jauh dari reputasi mereka sebagai salah satu klub terbesar di dunia. Ketidakmampuan untuk mendatangkan pemain baru, ketergantungan pada talenta muda, dan tekanan untuk menjual pemain berbakat seperti Alejandro Garnacho menempatkan klub dalam posisi yang sulit.

Meskipun ada komitmen untuk memperbaiki keuangan klub, jalan menuju stabilitas tampaknya penuh tantangan. Manchester United harus segera menemukan keseimbangan antara memperbaiki keuangan dan menjaga daya saing mereka di lapangan.

Manchester United menghadapi salah satu periode tersulit dalam sejarah panjang mereka. Dengan ancaman melanggar aturan PSR, kerugian finansial besar, perubahan manajemen, dan performa buruk di lapangan, klub harus segera mengambil langkah strategis untuk mengatasi krisis ini. Pemilik dan manajemen klub memiliki tugas berat untuk membawa kembali stabilitas keuangan sekaligus memperkuat tim agar bisa kembali bersaing di puncak Liga Inggris.

Tanpa strategi yang jelas dan keputusan yang tegas, Manchester United berisiko kehilangan identitas mereka sebagai salah satu klub terbesar di dunia. Namun, di tengah tantangan ini, ada peluang bagi klub untuk bangkit dan membuktikan bahwa mereka masih layak dianggap sebagai salah satu raksasa sepak bola dunia. Hanya waktu yang akan menjawab, apakah Setan Merah dapat mengatasi badai ini atau semakin terpuruk di masa depan.

Share
Related Articles

PSSI dan KNVB Menegaskan Komitmen Kemitraan Strategis untuk Pengembangan Sepak Bola Indonesia

Pertemuan di Zeist menjadi momen penting dalam memperkuat hubungan dan memperluas ruang...

Adegan Pra-Kick-off yang Merayakan Kehidupan Dennis Law, Raja Stretford End, Benar-Benar Mengharukan

Sebelum pertandingan dimulai, sebuah adegan penuh emosi terjadi di Old Trafford, markas...

Kemenangan Mendebarkan Tamil Nadu Dragons atas Delhi SG Pipers di Liga Hoki India Putra

Pada 13 Januari 2025, di Stadion Hoki Birsa Munda, Rourkela, Odisha, pertandingan...

Tamim Iqbal Mengumumkan Pengunduran Diri dari Kriket Internasional: Sebuah Keputusan yang Teguh

Pemain kriket Bangladesh, Tamim Iqbal, telah mengumumkan pengunduran dirinya dari kriket internasional,...